Pasar Hewan Beringkit

Letak strategis yang dikelilingi beberapa kabupaten/kota di Bali menjadikan Pasar Beringkit pusat pemasaran hewan di Bali.



Sejak beroperasi mulai 1970-an, pasar hewan Beringkit ini masih eksis memasarkan berbagai macam hewan mulai sapi (unggulan), ayam, itik termasuk anjing kintamani. Bagaimana dengan pendapatannya? Berikut penelusuran BisnisBali. Awalnya, areal kawasan pasar berkisar 25 are. Tahun 1980-an, areal pasar diperluas ke utara dengan tambahan areal sekitar 1 hektar.

Dengan adanya pemekaran desa adat, saat ini Pasar Umum Beringkit masuk dalam kawasan Desa Beringkit. Sementara kawasan Pasar Hewan Beringkit masuk dalam wilayah Desa Mengwitani. Walaupun masuk dalam kawasan Desa Mengwitani, pasar hewan di Kabupaten Badung ini tetap diberi nama Pasar Hewan Beringkit.

Sejak tahun 1970-an Pasar Hewan Beringkit sudah mulai dikenal sebagai pasar hewan. Peternak dan pengepul sapi dari seluruh Bali tidak hanya memasarkan sapi potong tetapi juga memasarkan sapi bibit (anakan sapi untuk induk dan bibit sapi untuk pengemukan).

Pada umumnya peternak dan pengepul sapi menjual sapi di Pasar Beringkit selanjutnya membeli bibit sapi untuk dipelihara kembali. Banyak sapi yang dipasarkan, tentu peternak bisa dengan mudah memilih bibit sapi induk maupun bibit sapi penggemukan.

Dari hasil penjualan sapi, peternak bisa membeli produk agrobisnis seperti tanaman hias termasuk produk agrobisnis seperti cangkul, sabit dan keperluan alat pertanian lainnya.